Khamis, 24 November 2016

Puisi: Diguris Luka


DIGURIS LUKA

Diguris luka
Berdarah pancaindera
Mata, telinga dan semuanya
Sengsara.

Pasrah?
Tidak. Kerna darah tak henti-henti diperah
Ditoreh-toreh luka sehingga parah
Bernanah menanah; mengundang barah
Merah marah tak sudah.

Mereka leka dan terus menghiris
Tiada peduli tentang hati-hati yang terguris
Mereka biarkan luka mengudis
Di kalangan tangan-tangan yang mengemis
Hingga nanti suatu masa
Usah dikesali tentang dosa
Kerna itulah bahang duka
Yang pernah kau luka-lukakan sekian lama.

Bertabahlah Rohingya.

Sufian Mohamed Salleh
24 November 2016

Tiada ulasan:

Catat Ulasan