PADA SEBUAH KEHIDUPAN
di laluan ranjau, bersusun panjang duri sembilu
rimbun daun hijau menguning, yang lain berguguran
rama-rama berterbangan membelai langit kelabu
mengepak bongkak pada warnanya
sedang hayat tak lama, akhir menyembah bumi
tanah semakin kontang, gersang rahmat hujan
airmata tak akan pernah cukup membasuh kelukaan
kemarau membunuh mimpi dan menuduh pelangi
harapan berkilauan sekadar memperdaya
merobek tirai angan kepul-kepulan awan hitam
rimba hidup ini kian kering tinggal ranting
pepohon tinggi mereput dan mulai patah-patah
cengkerik-cengkerik telah pergi lupakan malam
bulan tampak bisu dalam bayangan sungai lesu
dataran yang terhampar sugul serta hambar
longlai dan mati diperkosa ribut kebinasaan
kehidupan itu biar kekal akarumbinya sebagai nadi
bekal subur pada kehidupan yang sebuah lagi.
Sufian Mohamed Salleh
14 Oktober 2016